Teori-Teori Komunikasi Massa Klasik dan Kritis
Dalam Teori Klasik,
terdapat beberapa teori yang ada didalamnya. Teori - teori tersebut diantaranya adalah Teori
Kultivasi, Teori Agenda Setting, Teori Uses and Gratification, dan Teori Jarum
Suntik. Untuk lebih jelasnya, klik teori - teori yang terdapat dalam Teori
Klasik dibawah ini.
Teori kritis berasal dari aliran ilmu-ilmu kritis yang bersumber dari teori marxis.
Dalam teori ini, media mempengaruhi masyarakat melalui konsep budayanya, media
mempengarui bagaimana suatu budaya dapat tercipta, dibagian, dan diterapkan.
Ilmu ini adalah cabang ilmu sosial yang mendobrak ststus quo, dimana status quo
adalah status untuk mempertahankan keadaan yang sekarang seperti keadaan
sebelumnya. Teori ini berakar dari asumsi bahwa dalam struktur sosial selalu
saja terdapat struktur yang tidak adil, khususnya bagi rakyat miskin dari
status quo dan struktur system yang tertindas. Beberapa tokoh yang
mempeloporinya antara lain Karl Mark, Engels, George Lukacs, Korsch, Gramschi,
Guevara, Regis, Debay, T Adorno, Horkheimer, Marcuse, Habermas, Altrusser,
Johan Galtung, Cardoso, Dos Santos, Paul Baran Samir Amin, Hamza Alavi.
Menurut
perspektif kritis, komunikasi merupakan suatu hasil dari tekanan antara kreativitas
individu dalam memberi kerangka pada pesan dan kendala-kendala sosial terhadap
kreativitas tersebut. Hanya jika individu
benar-benar bebas untuk megespresikan dirinya dengan kejelasan dan penalaran,
maka pembebasan akan terjadi, dan kondisi tersebut tidak akan terwujud sampai
munculnya suatu tatan masyarakat yang baru (Sendjaja, 1998).
Dengan menggunakan teori kritis terhadap media diharapkan arus informasi dan berita-berita yang di terbitkan lebih sehat dan tidak memihak kepada yang memiliki pengaruh. Teori Media
Kritis atau Media Critical Theory memiliki pengaruh besar dalam menjaga
stabilitas informasi yang terjadi di media massa, teori ini memiliki pandangan
dan ramalan yang jelas, sehingga Media Critical Theory layak untuk disebut
sebagai Teori.
Teori Kritis ini bila dikaitkan
dengan surat kabar dan majalah berpacu pada banyaknya majalah dan surat kabar yang mengkomunikasikan mengenai berita yang sangat terstruktur dan tersetting
demi mendapatkan profit. Sehingga informasi yang ada di surat kabar menjadi
berita mayoritas, sehingga pembaca mayoritas membahas mengenai informasi
tersebut. Kemudian kreatifitas seseorang menjadi terhenti karena bahasan
mayoritasnya sudah tersetting oleh surat kabar dan media.
Dalam contoh nyata pers pada masa
itu mendapatkan perlakuan yang semu, mereka seperti tidak bernyawa, walaupun dalam hukum terdapat kebebasan untuk berekspresi, namun banyak media massa cetak yang
dilarang terbit. Pemerintah memaksa banyak pemilik media untuk
menandatangani perjanjian untuk tidak mengkritik pemerintah dan bisnis keluarga
kepala negara. Hal itu menyebabkan pers berubah fungsi menjadi instrumen pembangunan yang
memelihara ketertiban, harmoni dan keamanan. Pada massa saat ini, karna adanya teori kritis terhadap media diharapkan arus informasi dan berita-berita yang di terbitkan lebih sehat dan tidak memihak kepada yang memiliki pengaruh
Hal ini dapat dilihat dalam kasus majalah Tempo,
dimana dalam beritanya, Tempo mengkritik pembelian kapal-kapal itu dilakukan pada 1992 oleh Habibie,
yang menjadi masalah mengapa hal tersebut disimpan erat – erat kaerna adanya
penggelembungan harga dari 12,7 juta dollar AS menjadi 1,1 miliar dollar AS.
Selain itu, ternyata sebagian besar kapal perang bekas itu tiba di Indonesia
tidak dapat dioperasionalkan kembali kaerna telah mengalami kerusakan, biaya
perbaikannya sangat mahal, dan onderdilnya tidak tersedia. Presiden Soeharto
marah besar terhadap pemberitaan Majalah Tempo itu. Mengingat Habibie adalah
salah satu anak yang dekat dengan Soeharto, maka atas perintah Soeharto
langsung, Menteri Penerangan Harmoko pun memberikan larangan terbit kepada
majalah Tempo tersebut (merdeka.com, 2013).
Dari contoh tersebut, dengan menggunakan teori kritis terhadap media diharapkan tidak terjadi lagi contoh seperti diatas, dimana tidak ada lagi pembertitaan yang diharuskan memihak dan mengupload konten - konten tertentu, sehingga arus informasi dan berita-berita yang di terbitkan lebih sehat dan tidak memihak kepada yang memiliki pengaruh.
Daftar Pustaka
Lestari. (2013). 3 Media Dibredel Soeharto Karena Berita Korupsi Kapal Perang. Diakses pada Agustus, 30, 2013 dari https://www.merdeka.com/peristiwa/3-media-dibredel-soeharto-karena-berita-korupsi-kapal-perang.html
Lestari. (2013). 3 Media Dibredel Soeharto Karena Berita Korupsi Kapal Perang. Diakses pada Agustus, 30, 2013 dari https://www.merdeka.com/peristiwa/3-media-dibredel-soeharto-karena-berita-korupsi-kapal-perang.html
Sendjaja, S. Djuarsa. (1998). Teori Komunikasi. Tangerang: Universitas
Terbuka. Diperoleh dari http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/2016/08/08/skom4204-teori-komunikasi/
0 komentar :
Posting Komentar