Perkembangan Media Cetak: Majalah
Sejarah singkat majalah dunia
Pada
tahun 1790 di Inggris, Richard Steele membuat majalah The Tatler, kemudian bersama-sama dengan Joseph Addison ia
menerbitkan The Spectactor. Majalah
tersebut berisi tulisan-tulisan yang mengandung unsur moral, masalah politik,
berita internasional, berita-berita hiburan, dan gosip. Pelopor penerbitan
majalah di Amerika pada tahun 1740 adalah Benjamin Franklin, yaitu General Magazine dan Historical Chronicle. Reader’s Digest merupakan majalah
tersukses pada pertengahan abad 20 yang diterbitkan oleh suami istri Dewitt
Wallace dan Lilia pada tahun 1922. Kesuksesan Reader’s Digest memotivasi Henry Luce dan Riton Hadden untuk
menerbitkan majalah Time. Majalah sukses lain adalah majalah Playboy yang diterbitkan pada tahun1953
oleh Hugh Hefner.
§
Majalah
Keberadaan
majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada awal kemerdekaan
Indonesia. Pada Thaun 1945 di Jakarta, terbit majalah bulanan bernama Pantja Raja dengan prakata Ki Hajar
Dewantoro. Sedangkan di Ternate, Oktober 1945 Arnold Montou dan dr. Hassan
Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara
Merdeka dan bertahan sampai dengan tahun 1950. Majalah lain yang terbit
setelah kemerdekaan antara lain: Pahlawan (Aceh); majalah sastra Arena (Yogyakarta);
majalah Sastrawan (Malang); majalah Seniman (Solo); Obor (Blitar); Djojobojo
(Kediri);mPelajar Merdka (Kediri); Wanita (Solo); Soera Perkis dan Bulan Sabit
(Solo) (Soebagijo, 1977: 54-85).
Pada Awal
Kemerdekaan Soemang, SH. Menerbitkan majalah Revue Indonesia dengan tujuan
menghancurkan sisa – sisa kekuasaan Belanda, mengangkat semangat yang tinggi
terhadap perlawanan akan penjajahan untuk keabadian kemerdekaan bangsa
Indonesia.
Pada awal
Orde Lama, nasib majalah tidak kalah tragis dengan nasib surat kabar yang
dimana dikeluarkannya perdoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah. Pada mas ini perkembangan majalah
tidak terlalu baik karna sedikitnya majalah yang terbit.
Saat zaman
Orde Baru (1966) majalah yang terbit terbilang banyak dan cukup beragam
jenisnya, diantaranya adalah majalah Selecta,
Horison, Panji Mayarakat, dan majalah
Adil. Antara kurun waktu 1971 – 1980 majalah mulai bertumbuh semakin
banyak, hal ini sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan pendidikan
Indonesia yang semakin membaik
Masuk pada
zaman Reformasi, Surat Izin Usaha Penerbitas Pers (SIUPP) tidak lagi
diperlukan, hal ini membuat berbagai pihak menerbitkan majalah yang sesuai
dengan tuntutan pasar yang dimana muatan yang dimuat semakin berani. Majalah –
majalah diluar negri seperti Harper’s Bazaar, Playboy, Good Housekeeping, Maxim,
dan masih banyak majalah luar negri lainnya yang menampilkan cover dan artikel
– artikel yang cukup bernai untuk ukuran pembaca Indonesia yang dimana negara –
negara luar mempunyai system nilai yang berbeda dengan Indonesia.
Kategorisasi
Majalah
Sasaran pembaca yang dituju merupakan hal yang menentukan
kategorisasi majalah. Redaksi akan menentukan siapa yang akan membaca sejak
awal, seperti anak-anak, wanita dewasa, pria dewasa, remaja, pembaca umum,
pelaku bisnis, atau pembaca dengan hobi tertentu. Berikut adalah
majalah-majalah yang terbit pada masa orde baru:
a.
Majalah berita : Tempo,
Gatra, Sinar, Tirus
b.
Majalah keluarga : Ayahbunda, Parenting, Good House keeping
c.
Majalah pria : Matra,
FHM, Playboy, Maxim, Popular
d.
Majalah wanita : Femina,
Kartini, Cosmopolitan, Herworld, Female, Cita Cinta
Chic
e.
Majalah remaja wanita : Gadis,
Cosmogirl, Seventeen
f.
Majalah remaja pria : Hai
g.
Majalah anak-anak : Bobo, Ganesha,
Girls, Fantasi
h.
Majalah ilmiah popular : Prisma,
National Geographic
i.
Majalah umum : Intisari,
Warnasari, Reader’s Digest
j.
Majalah hukum : Forum
Keadilan
k.
Majalah pertanian : Trubus
l.
Majalah humor : Humor
m. Majalah
olah raga : Bolavaganza, 442, Golf Digest
n.
Majalah agama : Amanah,
Ummat
o.
Majalah bahasa daerah : Mangle
(Sunda, Bandung), Djaka Lodang (Jawa,
Yogyakarta)
p.
Majalah hobi : Fotoplus,
Snap, Mobilmotor, Motoplus, Cinemagz, Movie Monthly
q.
Majalah musik : Trax,
Rolling Stones, Ripple
r.
Majalah profesi : Majalah yang diterbitkan oleh asosiasi profesi
Fungsi
Majalah
Fungsi utama majalah berbeda satu sama lain karena
mengacu pada sasaran pembacanya. Media berita memiliki fungsi utama sebagai
media informasi tentang peristiwa di dalam maupun luar negeri serta sebagai
hiburan. Majalah wanita dewasa memiliki fungsi sebagai informasi dan tips
tentang kewanitaan tetapi lebih bersifat menghibur serta mendidik. Majalah pertanian memberikan informasi dan pendidikan tentang cara
bercocok tanam.
Karakterisktik
Majalah
Majalah adalah media yang paling simple organisirnya,
lebih mudah dikelola, dan tidak membutuhkan modal besar. Majalah dapat
diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat. Berikut adalah karakteristik
majalah:
a.
Penyajian lebih dalam
Umumnya, peiode terbit majalah adalah
mingguan, selebihnya dwi mingguan atau bulanan. Biasanya majalah berita terbit
mingguan dengan tujuan para reporter punya waktu yan lebih lama untuk
mempelajari sebuah kasus sehingga penyajiannya menggunakan bahasan yang dalam.
b.
Nilai aktualitas lebih lama
Apabila nilai aktualitas surat kabar
hanya satu hari dan setelah itu akan dianggap using, maka nilai aktualitas
majalah lebih lama yaitu satu minggu. Karena umumnya membaca majalah memerlukan
waktu 3-4 hari maka kita tidak menganggap using majalah yang terbit dua hari
lalu.
c.
Gambar/Foto lebih banyak
Memiliki jumlah halaman yang lebih
banyak bukan hanya berisi berita yang mendalam namun majalah juga menyajikan
gambar/foto yang lengkap dengan ukuran besar dan berwarna serta kertas yang
lebih baik. Sehingga pada majalah mode dan majalah hiburan foto yang disajikan
akan di koleksi oleh pembacanya.
d.
Kover sebagai daya Tarik
Majalah memiliki daya Tarik sendiri
bukan hanya dari foto yang disajikan tetapi juga melalui sampul majalah. “Kover
adalah ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia.” (Ardianto, Komala &
Karlinah, 2007). Majalah yang menarik atau tidak di tentukan melalui tipe
majalah, dan konsistensi dalam menunjukkan ciri khasnya.
Daftar Pustaka:
Daftar Pustaka:
Ardianto, Elvinaro, Komala, Lukiati, Karlinah, Siti.
(2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar
Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
0 komentar :
Posting Komentar