Maret 2017

Selasa, 28 Maret 2017

Representasi Perempuan, Anak, Etnis, LGBT di Surat Kabar Dan Majalah




https://issuu.com/infopedas

Penanaman Makna Media Kepada Khalayak


Surat kabar dan majalah merupakan medium massa yang berguna untuk menyampaikan informasi dan berita kepada khalayak luas. Sebelum teknologi penyiaran dan internet hadir, surat kabar menjadi satu-satunya medium yang dipakai untuk mendapatkan informasi dan berita terkini. Namun, juga perlu disadari bahwa surat kabar memiliki peran penting sebagai satu-satunya media massa kala itu (Biage, 2010).

Surat kabar dan majalah memiliki empat fungsi diantaranya adalah menyiarkan informasi, mendidik audiens, memberikan hiburan, dan mempengaruhi audiens. Pada fungsi mempengaruhi, surat kabar dan majalah memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi ini memiliki dampak yang luas terlebih ketika masa teknologi penyiaran dan internet belum hadir. Salah satu bentuk mempengaruhi disini yakni representasi hal yang ada di masyarakat yang dilakukan surat kabar dan majalah yang kemudian dengan mudah membentuk presepsi khalayak (Effendy, 2003).

Menurut Giles dan Middleton (1999) representasi berasal dari kata represent yang terdiri dari tiga arti yaitu to stand in for (melambangkan), to speak or act on behalf of (berbicara atas nama seseorang), dan to re-present (menghadirkan kembali peristiwa yang sudah terjadi).

https://www.pinterest.com/pin/67342956898441687/
  Representasi dapat disimpulkan sebagai cara seorang jurnalis dalam menceritakan kembali keadaan yang ada di masyarakat. Menurut Eriyanto (2011), representasi memiliki dua peran yang berbeda, yakni pertama, apakah sebuah kelompok, seseorang, gagasan ditampilkan sebagaimana semestinya tanpa diburuk-burukan atau dilebih-lebihkan. Kedua, bagaimana representasi tersebut ditampilkan mulai dari pemilihan kata, kalimat, aksentuasi, foto, yang ditampilkan dalam pemberitaan. Representasi selalu hadir dalam setiap pemberitaan karena jurnalis menceritakan kembali dan memberikan makna pada setiap realita atau peristiwa menggunakan simbol, gambar, dan bahasa.

Representasi yang sering muncul di surat kabar dan majalah yakni mengenai wanita, etnis, anak, dan LGBT. Wanita menjadi hal yang sering diceritakan ulang dan menciptakan presepsi khalayak yang cukup miris. Hal ini terbukti dari para model wanita di majalah yang nyaris telanjang dengan memajang produk yang sejatinya tidak sesuai. Seperti iklan makanan tetapi latar modelnya seorang wanita seksi dengan bikini. Ini menunjukkan bahwa tubuh wanita direpresentasikan sebagai objek yang menarik untuk dipertontonkan. Selain itu representasi mengenai wanita yang cantik ini juga dilakukan jurnalis dengan berbagai sudut pandang menurut budaya yang ada. Misalnya di budaya Indonesia, wanita cantik yang direpresentasikan terutama pada iklan produk kecantikan yakni seorang wanita langsing dengan kulit putih, hidung mancung, rambut hitam dan lurus, dan sebagainya. Hal ini jelas berbeda dengan ciri fisik mayoritas wanita Indonesia yang berkulit sawo matang, dan rambutnya bergelombang.

https://www.pinterest.com/pin/377809856215002268/
Berikutnya etnis, etnis menjadi korban stereotip buruk oleh khalayak yang salah satu penyebabnya karena efek representasi media. Di media massa seperti koran dan majalah sering menampilkan etnis dan kebiasaannya yang padahal tidak semua dari etnis tersebut seperti itu. Misalnya etnis Tionghoa sering diceritakan sebagai orang yang pelit dan suka berdagang atau selalu mencari keuntungan. Hal ini kemudian memberikan kerugian bagi sebagian kaum etnis Tionghoa, tak jarang mereka sering dibully pelit atau julukan Cina (makna terselubung dari pelit dan suka cari untung). Selain etnis juga anak, anak sering ditampilkan sebagai sosok yang polos, apa adanya dan sering bertanya. Hal ini ditunjukkan dari beberapa iklan produk susu di majalah dan surat kabar dengan modelnya anak-anak yang sedang belajar dan bertanya atau sekedar memasang wajah bingung (penuh tanya).

Kemudian LGBT merupakan salah satu hal yang sering direpresentasikan oleh media massa. Di surat kabar dan majalah kaum LGBT sering dipaparkan melalui cerita dan gambar sebagai bahan lelucon dan candaan demi hiburan pembaca. Hal ini sungguh mencoret martabat dan hak asasi para kaum LGBT karena ini kemudian memunculkan stereotip bahwa LGBT itu ada sebagai lelucon di masyarakat. Hal ini juga melatarbelakangi dimana kaum LGBT sering tidak diakui keberadaannya. Kemudian dapat disimpulkan bahawa media massa sangat mudah dalam mempengaruhi dan menenamkan makna kepada khalayak luas. Oleh karenanya, sebagai khalayak jangan berpikir sempit dan mudah terjerumus dengan makna yang dibentuk melalui representasi tersebut.

https://www.pinterest.com/pin/14636767515498765/
Daftar Pustaka:
Biagi, Shirley. (2010). Media/Impact : Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba.

Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Eriyanto. (2011). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Giles, Judy., dan Middleton, Tim. (1999). Studying culture. Oxford: Oxford University.

Senin, 20 Maret 2017

Genre Film



Film memiliki banyak genre yang bergantung pada karakter dan isi dalam film tersebut. Beberapa jenis film diantaranya adalah: 

Action 
Adegan ini akan selalu dikaitkan dengan pertarungan fisik antara pemeran protagonis dan antagonis.

Drama
Dalam genre drama adegan yang suguhkan adalah adegan yang menonjolkan sisi human interest. Dengan tujuan untuk menyentuh perasaan simpati dan empati manusia sehingga dapat meresapi adegan tersebut.

Komedi
Tema ini menampilkan adegan yang bisa membuat penontonnya tersenyum ataupun tertawa. Adegan dalam film ini biasanya merupakan sindiran mengenai fenomena yang sedang terjadi di masyarakat. Film komedi berbeda dengan lawakan. Apabila lawakan diperankan oleh pelawak, maka film komedi tidak harus diperankan oleh pelawak namun bisa diperankan dengan film biasa.
Komedi Slapstick adalah komedi yang menghadirkan kelucuan dengan menggunakan fisik pemain.
Komedi Situasi adalah adegan lucu yang muncul dari situasi yang dibentuk pada alur dan irama film.

Parodi
Duplikasi dari genre film lain namun di pelesetkan. Tujuannya untuk membuat orang tertawa saat melihat adegan di film yang mirip namun berbeda. Film parodi tidak selalu menampilkan adegan lucu tetapi juga sebagai bentuk sindiran kasar terhadap suatu kejadian. Sehingga bila penonton tidak tahu kejadian sebenarnya maka penonton tidak akan menangkap maksud film tersebut.

Tragedi
Genre film ini mentitikberatkan pada nasib manusia. Biasanya konflik yang ditunjukan merupakan akhir yang sedih. Film tragedy biasanya akan disisipi oleh adegan laga atau aksi yang menegangkan, adegan romantic, ataupun adegan lucu.

Horor
Genre film ini menampilkan suasana yang menakutkan atau menyeramkan sehingga membuat penontonnya merinding walaupun hantu tidak muncul. Dalam perkembangan film horror di Indonesia sempat muncul subgenre biographic dan sociohistorical horror dimana subgenre ini diangkat dari cerita sejarah atau peristiwa sosial yang menyeramkan.

Komedi Horor
Genre ini merupakan plesetan misteri dan muncul sebagai sindiran atas perkembangan dan meluasnya film-film horror. Genre film ini dibuat sebagai bentuk penolakan atas film horror yang dianggap tidak memberikan pendidikan kepada penontonnya karena hanya menyuguhka adegan erotis yang dapat merusak moral yang menonton film tersebut.


Dokumenter

Genre ini menampilkan dokumentasi dari peristiwa faktual atau hal yang nyata. Menurut Sumarno film dokumenter selain mengandung fakta, juga mengandung subjektivitas si penulis.  Film ini berpijak pada realitas hal-hal senyat mungkin. Film ini di produksi dengan tujuan utama untuk penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Film dokumenter menampilkan kembali fakta yang ada di dalam kehidupan manusia
 

Komeditragi
Genre ini membawa emosi penonton pada dua situasi sekaligus, yaitu situasi sedih Karena situasi tragedy di awal dan situasi lucu di adegan selanjutnya maupun sebaliknya. Pada situasi tersebut penonton akan terbawa emosi dalam situasi tragis namun juga terhibur dengan adanya adegan lucu.

Drama action
Genre ini juga memiliki gabungan dari dua genre yaitu drama dan action. Untuk mengenali genre ini, biasanya film ini akan diawali dengan mengetengahkan adegan dan situasi dramatis kemudian disusul dengan adanya adegan action. Untuk memperkuat maka konflik protagonist dan antagonis akan dimunculkan pertarungan fisik.

Dokudrama
Genre film ini merupakan gabungan dari kejadian nyata dengan sedikit kejadian fiksi. Beberapa adegan film merupakan adegan yang diatur dan direncanakan terlebih dahulu dan selebihnya adalah dokumentasi peristiwa.. genre ini muncul sebagai solusi dari masalah film dokumenter.

Science Fiction
Cerita yang dimunculkan dalam film ini merupakan fiksi belaka dan dibuat sedekat mungkin dapat diterima dengan logika ilmiah. Penulis cerita biasanya menggabungkan realitas yang fiksional dengan logika ilmu pengetahuan sehingga adegan yang terdapat dalam film ini terlihat seolah terjadi secara nyata.




Review materi Presentasi kelompok Film
http://masscommfour.blogspot.co.id/ 

Rabu, 15 Maret 2017

Minggu, 12 Maret 2017

Karakteristik Radio




Radio merupakan salah satu media massa yang memiiki sifat yang berbeda dengan media massa lainnya. Radio menyampaikan pesan mereka dengan bahasa yang lisan dan meminimalkan penggunaan bahasa non verbal, misalnya bunyi telegrafi atau salah satu music sebagai tanda memulai acara wartaberita. Salah satu keuntungan yang dimiliki adalah penyampaian yang santai sehingga orang bisa menikmati acara siaran sambil melakukan aktifitas.
Radio memiliki sifat auditif yang artinya terbatas pada suara atau bunyi sehingga sifat ini menuntut pendengarnya untuk mampu membaca bukan dengan melihat tetaoi dengan mendengarkan. Frank Jefkins memaparkan karakteristik radio yang menguntungkan, yaitu:

  1. Murah 
  2. Waktu transmisi tidak terbatas 
  3. Terdapat suara manusia dan musik
  4.  Tidak memerlukan perhatian terfokus 
  5. Teman setia


                Radio saat ini banyak diminati oleh berbagai kalangan usia, pendidikan, dan kelas sosial sebagai alat penghubung di keseharian manusia yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial karena dianggap memiliki informasi yang terkini dan akurat.




Review materi Presentasi Kelompok Radio
 http://radiomaniacs2.blogspot.co.id/