Contoh Tabloid Lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta
Profil
Singkat Tabloid BIAS
Tabloid BIAS merupakan salah satu media belajar di
bawah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
BIAS bukanlah nama sebuah perusahaan ataupun lembaga. Selain BIAS, ada dua
tabloid yang diterbitkan DIKPORA DIY yakni Tabloid Candra dan Tabloid Gembira. Ketiga tabloid milik Dikpora DIY ini memiliki
sasaran konsumennya masing-masing, seperti halnya BIAS sasaran konsumennya
adalah para remaja. BIAS berdiri pada tanggal 28 Oktober 1995, tepat saat hari
sumpah pemuda.
Reporter BIAS sendiri merupakan pelajar SMA pilihan
dari seluruh SMA di DIY. Sebelum bergabung menjadi penulis di BIAS mereka
melakukan serangkaian pelatihan dan seleksi. Setelah lolos seleksi mereka
kemudian langsung terjun langsung untuk menulis di tabloid BIAS. Selain pelajar
reporter BIAS juga sebagian merupakan mahasiswa yang memang sejak SMA sudah
bergabung di BIAS. Pemimpin redaksi sekaligus pembimbing BIAS juga merupakan
seorang jurnalis yang tulisannya sudah muncul di berbagai surat kabar lokal di
DIY, beliau adalah Ag. Irawan (tahun 2017). Setiap tahunnya BIAS menerbitkan
beberapa edisi yang jumlah edisinya ditentukan saat rapat redaksi.
Setiap hari sabtu seluruh reporter BIAS (tahun 2017)
berkumpul untuk melakukan rapat redaksi membahas kaitan konten dan perkembangan
penulisan dari setiap reporter. Konten atau isi dari tabloid BIAS ini juga
tidak jauh dari seputaran remaja sesuai dengan sasaran konsumennya. Mulai dari
isu-isu hangat di kalangan remaja hingga kuliner-kuliner unik yang ada di
wilayah DIY. Selain itu juga ada bahasan mengenai resensi buku, resensi film,
puisi, cerpen, juga bilik opini.
Tabloid BIAS sendiri berbeda dengan tabloid lain
yang beredar luas, karena tabloid ini tidak diperjualbelikan. Tabloid BIAS
dibagikan di seluruh SMA di DIY sebagai bacaan dan pembelajaran. Tabloid BIAS
ini memang merupakan wadah belajar bagi remaja khususnya para reporternya dalam
mengembangkan kemampuan dan hobinya dibidang jurnalistik. Meskipun sebagai
media belajar, artikel yang ditulis tidak kalah dengan tabloid pada umumnya.
0 komentar :
Posting Komentar